Selasa, 26 Februari 2013

Kue Bacot



Kue bacot, adalah bawaan/serahan yang diberikan oleh pihak keluarga perempuan kepada pihak keluarga laki-laki (calon besan). 

Isi bawaan kue bacot tidak hanya kue, tetapi berisi segala rupa seperti makanan beserta lauk ikan bandang dan tongkol, sayuran matang, kue wajik, kue dodol, dan kue uli. 

Kue bacot diserahkan sebelum hari H pernikahan, yang dibawa secara berbondong-bondong oleh pihak keluarga perempuan. Ada yang membawanya dengan menenteng sendiri dan ada juga yang dipikul bersama, seperti  kue dodol, uli, dan wajik. Kue tersebut tidak bisa dibawa sendiri, karena harus disusun seperti gunung dan dihias semenarik mungkin, lalu digotong oleh orang laki-laki yang tinggi supaya tidak ngengser (kena tanah).

Setelah diterima oleh keluarga laki-laki, kemudian dari pihak perempuan tak lama kemudian langsung bergegas pamitan dan meninggalkan segala wadahnya seperti tenong, nampan, baskom, bakul nasi, dan tampah.

Setelah perwakilan dari keluarga perempuan pulang, dari keluarga laki-laki yang menerima bawaan kue bacot, tidak langsung dimakan melainkan ditanding (dibagi-bagi) kira-kira berapa duit nih semuanya kalu diuangkan semua bawaannya. Umumnya kalau semuanya diganti dalam bentuk uang, harganya berkisar jutaan rupiah. Setelah ketahuan harganya, barulah ditanding kembali untuk sanak saudara, pokoknya baik saudara jauh maupun dekat kalau masih berhubungan dengan sanak keluarga harus dapat bagian kue bacot. Kalau ada saudara yang tidak kebagian, bisa "bahaya" karena bakalan jadi omongan terus, orang betawi nyebutnya dengan bacot, sehingga kalau dapat bawaan dari pihak keluarga perempuan diistilahkannya dengan kue bacot.

Saudara kita yang bakalan kita bagi kue bacot, mereka juga sudah ngerti, jadi ketika mereka menerima kue bacot, kemudian mereka ganti dengan uang (seperti orang membeli kue saja). Nah, uang-uang yang dari saudara-saudara tadi, lalu dikumpulkan dan ketika jumlahnya mencukupi sesuai hitungan awal harga kue bacot tersebut. Maka uang tersebut nanti akan diserahkan kepada pihak keluarga perempuan.

Jadi, kalau dari keluarga perempuan menyerahkan kue dan sebagainya, sedangkan keluarga laki-laki balikinnya (gantinya) dengan uang sambil balikin wadah kue bacot ketika datang ke rumah keluarga perempuan.

Pernak-pernik pra nikah dari budaya betawi semacam ini sepertinya sudah jarang kita jumpai, karena sebagian orang betawi ada yang merasa kerepotan kalau diserahkan kue bacot, karena menurutnya sama aja bawain duit dua kali untuk perempuan, tetapi ada juga keluarga betawi yang masih memegang tradisi ini untuk terus hidup hingga generasi selanjutnya.

Menjelang hari kebahagian Putra/putri betawi (Biah & Opik), 2 Maret 2013

1 komentar:

  1. Jombang, Aktual.com – KH Said Aqil Sirodj terpilih kembali menjadi Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2015-2015.

    Dalam pemilihan yang berlangsung hingga Kamis (6/8) pagi di ruang utama Muktamar NU ke-33 di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Kiai Said mendapatkan 287 suara.

    Berikut hasil perolehan suara yang berlangsung hingga pukul 01.45 Wib ;

    BACA SELENGKAPNYA DI :
    Menang Telak, Said Aqil Kembali Pimpin PBNU 2015-2020

    BalasHapus