Ibadah termudah
adalah dengan memberikan senyum dihadapan saudara kita, bahkan alangkah
indahnya jika anak-anak kita sudah tergiur hatinya untuk beribadah melebihi
itu, dan salah satunya adalah dengan mengisihkan sebagian rizki yang mereka
miliki.
Terlihat dari posisi depan dan lubang uang terletak ditengah atap rumah
Jika dilihat
dari samping maka bentuk pohon akan semakin jelas
Untuk memastikan apakah sudah terisi penuh atau belum, kotak infaq berbentuk rumah
ini tidak perlu dihancurkan, karena bisa digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Jika sudah terlihat penuh dalam kotak infaq tersebut, maka dipasang kembali seperti bentuk rumah yang semula.
Semoga dari yang saya buat ini membuat teman-teman terpancing untuk berkreativitas, karena saya yakin teman-teman mampu membuat karya yang sangat lebih baik dari yang sudah saya buat.
Dari uang yang
mereka miliki kemudian dikemas dalam cinta ibadah, tidak untuk membeli jajanan
bahkan tidak juga untuk menabung untuk membeli barang sebagai keinginan-keinginannya
yang setelah itu mudah bosan dan rusak lalu ditinggalkan berada di kamar gudang
berserakan. Mereka menanbung bukan untuk itu, sejak kecil sudah terdidik untuk
menabung sebagai tabungan amal soleh mereka hingga membius mereka untuk
melupakan berapa nominal yang sudah mereka serahkan sehingga betapa ringannya
mereka untuk selalu berinfaq.
Ide tabungan amal
soleh ini, kami munculkan dengan mengkreatifkan sebuah wadahnya yang kami buat
dalam bentuk yang berbeda dari yang umumnya terlihat. Salah satunya adalah
dengan membuat kotak infaq yang berbentuk rumah dengan menggunakan barang-barang
bekas (recycle). Alhasil, barang
tersebut terlihat unik dan menarik dimata sang anak.
Selain itu, pembuatan
kotak infaq berbentuk rumah ini juga karena bertepatan dengan tema “home” di semester kedua ini, jadi setiap
hari senin teman-teman SD1 Bumi dan
Matahari sudah terjadwalkan untuk membawa barang dari rumah mereka, seperti
botol, kertas, kardus, pulpen, dan semua itu adalah bekas kemasan yang mereka
beli kemudian mereka tabung di kelas untuk di produksi ulang dan sebagai
persiapan project yang akan
kami persembahkan dipengujung tema ini (portfolio report II) dengan membuat
rumah adat yang ada di Indonesia.
Terlihat dari posisi depan dan lubang uang terletak ditengah atap rumah
Untuk memastikan apakah sudah terisi penuh atau belum, kotak infaq berbentuk rumah
ini tidak perlu dihancurkan, karena bisa digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Jika sudah terlihat penuh dalam kotak infaq tersebut, maka dipasang kembali seperti bentuk rumah yang semula.
Semoga dari yang saya buat ini membuat teman-teman terpancing untuk berkreativitas, karena saya yakin teman-teman mampu membuat karya yang sangat lebih baik dari yang sudah saya buat.
Bahan
yang digunakan:
1.
Kardus susu
2. Koas kecil
3. Cat lira
4. Gunting
5. Pisau kartel
6. Lem tembak
7. Pinsil
8.
Penggaris
Bintaro, 5 Februari 2013 @gudang
outbound Lt.2 sekolahalam Bintaro
Dahlan Rifalufi: salam napak dan sinar dari Bumi dan Matahari
Dahlan Rifalufi: salam napak dan sinar dari Bumi dan Matahari
Kereeeen!!!! Mantap...
BalasHapusKeep being creative one in everywhere... ^__^
thx ^_^
BalasHapusKreatif Pak Guru.. two thumbs up..
BalasHapusEh, Dahlan guru di SD Alam Bintaro?
Btw, namanya yg muter2 itu agak sedikit mengganggu rasanya.. tapii kreatif jg sih.. :)
iya bu, sy di SD sekolahalam bintaro, bintaro sektor IX.
BalasHapus