Riang
bambu-bambu itu
Masih saja
menyentil daun telingaku
Sadarku
ingin belajar
Dan ingin
lebih banyak lagi bertanya
Kau pergi
tanpa tanda
Seperti
pedal yang lihai melaju
Tiba-tiba
saja hadirmu terwakilkan oleh sebuah pesan
Aku tak
melihat jejak langkahmu, tapi ku yakin
Kau pergi
hanya beralas nafas kebahagian
Semoga
itulah yang terjajadi
Wahai
sahabatku
-Senin, 14
Mei 2012 –
To : Pak
Heri Sabin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar