Minggu, 23 Desember 2012

Telapak Cinta

Riang bambu-bambu itu
Masih saja menyentil daun telingaku
Sadarku ingin belajar
Dan ingin lebih banyak lagi bertanya
Kau pergi tanpa tanda
Seperti pedal yang lihai melaju
Tiba-tiba saja hadirmu terwakilkan oleh sebuah pesan
Aku tak melihat jejak langkahmu, tapi ku yakin
Kau pergi hanya beralas nafas kebahagian
Semoga itulah yang terjajadi
Wahai sahabatku


-Senin, 14 Mei 2012 –  
To : Pak Heri Sabin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar