Kue bacot, adalah bawaan/serahan yang diberikan oleh pihak
keluarga perempuan kepada pihak keluarga laki-laki (calon besan).
Isi bawaan kue bacot tidak hanya kue, tetapi berisi segala
rupa seperti makanan beserta lauk ikan bandang dan tongkol, sayuran matang, kue
wajik, kue dodol, dan kue uli.
Kue bacot diserahkan sebelum hari H pernikahan, yang dibawa
secara berbondong-bondong oleh pihak keluarga perempuan. Ada yang membawanya
dengan menenteng sendiri dan ada juga yang dipikul bersama, seperti kue dodol, uli, dan wajik. Kue tersebut tidak
bisa dibawa sendiri, karena harus disusun seperti gunung dan dihias semenarik
mungkin, lalu digotong oleh orang laki-laki yang tinggi supaya tidak ngengser (kena tanah).
Setelah diterima oleh keluarga laki-laki, kemudian dari pihak
perempuan tak lama kemudian langsung bergegas pamitan dan meninggalkan segala wadahnya
seperti tenong, nampan, baskom, bakul nasi, dan tampah.
Setelah perwakilan dari keluarga perempuan pulang, dari
keluarga laki-laki yang menerima bawaan kue bacot, tidak langsung dimakan
melainkan ditanding (dibagi-bagi) kira-kira berapa duit nih semuanya kalu
diuangkan semua bawaannya. Umumnya kalau semuanya diganti dalam bentuk uang,
harganya berkisar jutaan rupiah. Setelah ketahuan
harganya, barulah ditanding kembali untuk sanak saudara, pokoknya baik saudara
jauh maupun dekat kalau masih berhubungan dengan sanak keluarga harus dapat
bagian kue bacot. Kalau ada saudara yang tidak kebagian, bisa "bahaya" karena bakalan jadi omongan terus, orang betawi nyebutnya dengan bacot, sehingga kalau dapat bawaan dari pihak keluarga perempuan diistilahkannya dengan kue bacot.
Saudara kita yang bakalan kita bagi kue bacot, mereka juga
sudah ngerti, jadi ketika mereka menerima kue bacot, kemudian mereka ganti
dengan uang (seperti orang membeli kue saja). Nah, uang-uang yang dari
saudara-saudara tadi, lalu dikumpulkan dan ketika jumlahnya mencukupi sesuai
hitungan awal harga kue bacot tersebut. Maka uang tersebut nanti akan
diserahkan kepada pihak keluarga perempuan.
Jadi, kalau dari keluarga perempuan menyerahkan kue dan
sebagainya, sedangkan keluarga laki-laki balikinnya (gantinya) dengan uang
sambil balikin wadah kue bacot ketika datang ke rumah keluarga perempuan.
Pernak-pernik pra nikah dari budaya betawi semacam ini
sepertinya sudah jarang kita jumpai, karena sebagian orang betawi ada yang
merasa kerepotan kalau diserahkan kue bacot, karena menurutnya sama aja bawain
duit dua kali untuk perempuan, tetapi ada juga keluarga betawi yang masih
memegang tradisi ini untuk terus hidup hingga generasi selanjutnya.
Jombang, Aktual.com β KH Said Aqil Sirodj terpilih kembali menjadi Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2015-2015.
BalasHapusDalam pemilihan yang berlangsung hingga Kamis (6/8) pagi di ruang utama Muktamar NU ke-33 di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Kiai Said mendapatkan 287 suara.
Berikut hasil perolehan suara yang berlangsung hingga pukul 01.45 Wib ;
BACA SELENGKAPNYA DI :
Menang Telak, Said Aqil Kembali Pimpin PBNU 2015-2020